6.18.2009

Majus dari Timur dan Pelarian ke Mesir Mat 2 : 1 - 15

Majus dari Timur dan Pelarian ke Mesir
Mat 2 : 1 - 15

Seperti biasanya ketika para anggota generasi sedotan berkumpul, maka terjadi percakapan antar sedotan yang satu dengan yang lainnya. Dan kali ini yang mereka perbincangkan adalah Majus dari mesir (kok orang majus dari mesir, ga salah nih???) ^_^

Sedotan kruwel 6_6 : Nah kita dah baca tuh perikop kan, bingung ga?

Sedotan lurus -_- : Yup

Sedotan plastik ^.^ : .... (diam seribu bahasa)

(Untuk memudahkan pengetikan dan lucu kami pake icon aja ya)

6_6 : sekarang kita mau mencoba memahami tuh bacaan dengan cara bertanya, seperti biasanya pertanyaannya simple: "Kenapa tuh orang (Matius) menulis mengenai orang Majus? Apa pentingnya bagi pembaca?

-_- : aku aja bingung siapa tuh majus, menurut aku nih dia itu ga dari timur. tapi dari barat menuju ke timur (ini rencananya melawan cerita sekolah minggu). liat aja ayatnya ngomong majus liat bintangnya di timur, masak liat bintang di timur majusnya ke barat? ga mungkin majus sebodo itu, ya ga?

^.^ : .... (masih diam aja)

6_6 : ya ga lah.... majus itu tetap dari timur ke barat, ada tuh ayatnya kalo majus itu dari timur. (ayat 1)

-_- : HEH!(terkejut) GA ADA AYATNYA YO, OJO NGAWUR KAMU, AKU DAH BACA KEMARIN....(sambil buka2 alkitab) ....oh iya ada ayatnya (glodak, makae ta ojo ngengkel dulu.hahahahaha)

(berhubung ^.^ masih diem terus ya udah ga ditulis dulu)

6_6 : kembali ke laptop kenapa ya majus itu ditulis ama Matius, sedangkan injil yang lain ga tulis.

^.^ : mungkin karena mau menjawab nubuatan-nubuatan kayak sebelum-sebelumnya. nih disini (buka buku primbon google, maksudnya datanya dapet dari google) ada. ayatnya adalah ....... (nanti diedit lagi lupa soale)

6_6 : (dalam hati: wow sekali ngomong langsung buka primbon, hueebbaatt) oke kalo gitu kita baca dulu yuk. Uh....sulit banget toh ya?Eh study bible ngomong apa mengenai ....., pinjem ya.

^.^ : oke

6_6 : menurut study bible nih ya ..... itu adalah spanyol saat ini atau mungkin juga pulau siprus. lah itu kan di baratnya yerusalem, bukan di timur. jadi ga mungkin deh. kecuali ...... katae padang gurun arabia nah ini masih mungkin karena masih di timurnya yerusalem. (ini juga diedit lagi juga lupa)

-_- : lah terus yang bener adalaaaahhhhh???

6_6 : iya itu, kita ga tau???

-_- : apakah mungkin kedatangan orang majus itu cuma penunjuk waktu aja dari kelahiran? maksudku begini, kalau di injil Lukas kan dikatakan waktu kaisar Agustus mengadakan sensus. nah jadi jelas kapan kira-kira Tuhan Yesus lahir juga jadi petunjuk bahwa Yesus itu benar-benar ada bukan mitos, lahirnya itu waktu sensus (sensus itu kan bagian dari sejarah/benar-benar terjadi). karena katanya injil Matius ditulis untuk orang Yahudi nah petunjuk waktunya ya waktu majus datang.

6_6 : ??? (bingung ga ngerti)

^.^ : ??? (bingung juga)

-_- : ya kan dicatet waktu itu majus dateng, yerusalem heboh. nah kalau yerusalem heboh kan artinya banyak orang yang tau kejadian itu. jadi kedatangan itu bisa jadi petunjuk waktu. karena semua orang tau kapan majus dateng.

6_6 : wah...wah boleh tuh

^.^ : ....(kembali ke silent mode)

6_6 : atau mungkin juga kedatangan majus itu ga penting...kenapa dicatet karena diperlukan untuk menjelaskan kejadian berikutnya. Kan berikutnya dicatet Tuhan Yesus diungsikan ke Mesir supaya genap nubuatan para nabi. nah kenapa kok tiba-tiba ke Mesir kan aneh kalo ga ada alasannya. tul ga???

-_- : oi...oi....ini perikop berbeda loh

6_6 : yup, tapi inget pembagian perikop-perikop itu kan dalam naskah asli ga ada, jadi bisa aja mestinya itu jadi satu cerita. apalagi kalo mau sesuai dengan yang sebelum-sebelumnya kisah-kisah ini semua menggenapi nubuatan. nah nubuatannya kan ada di kisah dari mesir. (dari sinilah judul di ambil Majus - dari Mesir...hahhahahaha mekso ya????)

-_- : bisa...bisa....(angguk-angguk)

6_6 : tapi ada satu hal yang ngganjel (ga pas) deh. kalau kamu baca di terjemahan ILT (Indonesian Literal Translation, terjemahan bahasa indonesia selain LAI) ada satu kata yang sering muncul yang di LAI ga ada. aku bacakan ya: "...pada masa pemerintahan raja Herodes, LIHATLAH, orang-orang majus dari timur datang". nah kalau dibaca demikian seolah-olah kedatangan mereka ini seolah-olah ama Matius mau ditonjolkan.

-_- : jadi penting dong...bukan cuma pelengkap

6_6 : iya rasa-e penting deh. atau mungkin kisah majus yang datang ini untuk mengungkapkan bahwa Tuhan Yesus adalah raja, bahkan raja yang besar. kan kalau ada duta/utusan-utusan luar negeri sampai datang untuk memberi hormat pada raja, pastilah raja yang baru lahir itu raja yang besar.

-_- : masuk...masuk...(angguk-angguk lagi)

6_6 : ya mungkin Matius ingin menunjukkan pada pembaca bahwa Tuhan Yesus adalah raja yang besar.

-_- : setuju. selain tentang majus yang dateng juga ada nubuatan tentang tempat kelahirannya di betlehem loh. (ayat 5)

6_6 : mengenai hal itu ada yang aneh loh.

-_- : apa?

6_6 : kamu tau, waktu itu yang bilangi menurut nubuatan Mesias akan lahir di betlehem adalah imam dan ahli taurat. nah kenapa hayo mereka yang tau hal itu ga ikut pergi ke betlehem? aneh ga?

-_- : mungkin cuma ga dicatet aja. (nada ga yakin)

6_6 : ama rakyat yerusalem kan gempar setelah mendengar perkataan orang majus bahwa ada raja yang baru lahir. kok mereka juga ga ikut cari Tuhan Yesus? ga mungkin ga dicatet lah. kan kalau banyak orang yang ikut pasti itu kejadian besar.

-_- : betul juga....kenapa ya?

6_6 : aneh ya orang yang liat bintang yang ga pasti artinya mbelani (rela) dateng dari jauh, eh yang dah dapet nubuatan malah ga berusaha dateng blas.

-_- : iya yah....kalau bintang itu kan termasuk anugerah umum ya? semua orang bisa liat...berarti kelahiran itu juga diberitakan lewat anugerah umum juga waktu itu.

6_6 : ya itu kenapa yang dikasih yang jelas ga dateng sedang yang ga jelas malah dateng.

-_- : atau mungkin imama, ahli taurat ama rakyat Yerusalem ga percaya. bayangkan yang dateng dan gembar-gembor ngomong ini orang asing, orang kafir, mana mereka mau percaya? contohnya aja kalo tiba-tiba ada ustad naik mimbar memberitakan nubuatan akhir jaman, apa kamu atau jemaat ada yang mau percaya?

6_6 : ya ga lah! (berapi-api jawabnya)

-_- : sama aja, waktu itu juga orang asing (red. kafir) ngomong Mesias lahir, masak ada yang mau percaya. paling yerusalem heboh, terus orang tanya siapa yang ngomong. begitu dijawab yang ngomong orang majus langsung bles ga ada yang percaya dan memilih tidur daripada terus heboh.

6_6 : iya ya. apalagi waktu itu kan sering ada yang ngaku-ngaku mesias terus melakukan pemberontakan eh ternyata kalah. jadi mungkin juga orang-orang sudah bosen dengan janji-janji palsu ngaku-ngaku mesias kali ya?

-_- : ya mungkin juga sih. tapi Herodes percaya tuh, atau dia mah mikirnya bener apa ga yang penting ta basmi dulu, gitu kali ya?

6_6 : yup rasanya begitu deh. kalau dilanjutkan lagi mengenai pembunuhan anak-anak 2 tahun oleh Herodes rasanya juga unik. Matius mencatat itu menggenapi nubuatan nabi Yeremia, tapi herannya apa hubungannya dengan Mesias? (tidak dilanjutkan karena belum didiskusikan)

-_- : ya mungkin juga sekali lagi juga cuma petunjuk waktu aja. (ga yakin) ada lagi yang aneh, ketika pulang dari mesir, heran kenapa mereka menghindari Arkhelaus ya? masak sih mereka masih dicari-cari ama anaknya Herodes? (tidak dilanjutkan karena belum didiskusikan)

6_6 : yah tapi karena hal itu mereka jadi menggenapkan nubuatan disebut orang Nazaret. tapi nubuatan ini juga ga ada referensi ayatnya loh, jadi kita ga bisa tau nubutan yang dimaksud Matius adalah nubuatan yang mana? (tidak dilanjutkan karena belum didiskusikan) tapi yang jelas mereka akhirnya pulang ke kampung halaman asalnya karena sebelum sensus mereka tinggal di Nazaret (Lukas 1:26)

demikianlah perbincangan mengenai Majus dari Mesir dilakukan, ada begitu banyak hal yang masih belum didiskusikan tetapi bagaimana lagi sudah ga mampu menggali lebih dalem lagi.

ada yang berpendapat persembahan orang majus (emas, kemenyan dan mur) melambangkan raja, imam, dan penyaliban tetapi sekali lagi kami ga merasa itu inti penyampaian yang Matius mau sampaikan

dan kami juga belum sempat menelusuri nubuat-nubuat di perjanjian lama tentang betlehem dan mesir.

ya ini sudah semaksimal yang masih bisa kami kerjakan. semoga jadi berkat.

salam kami,

generasi sedotan

sedotan kruwel 6_6 ; sedotan lurus -_-; sedotan plastik ^.^ menggambarkan beberapa orang diantara kami (bisa menebak ga???)

Perawan Maria Mengandung Mat 1 : 18 - 25

Perawan Maria Mengandung
Mat 1 : 18 - 25

Menurut kami tujuan Matius (red. walau siapa penulis masih menjadi perdebatan banyak ahli tetapi kami tetap akan menulis nama Matius sebagai penulis injil ini) menuliskan kisah ini adalah pada ayat 22. Penggenapan akan nubuatan ini dapat dengan mudah ditelusuri ke dalam nubuatan dari nabi Yesaya, dalam Yes 7 : 14.

Pembahasan mengenai konteks nubuatan dalam Yes 7 : 14 belum dilakukan, tetapi kita tidak akan mengalami kesalahan dalam menghubungkan kisah ini dengan nubuatan dalam Yesaya karena Matius dengan jelas mengutip nubuatan tersebut.

Namun ada beberapa hal yang unik dalam nubuatan dalam kitab Yesaya, yaitu nubuatan ini disampaikan bukan oleh Yesaya tetapi dari jawaban dari Raja Ahas. Nubuatan dari seorang raja, bukankah nubuatan berasal dari seorang nabi?

Selain penggenapan nubuatan tersebut, pembahasan kisah ini menyisakan beberapa pertanyaan dan pembahasan yang bisa kita cermati.

1. Ketika Yusuf dan Maria masih bertunangan, mengapa Yusuf berencana menceraikan Maria diam-diam? Banyak informasi mengungkapkan bahwa ini adalah adat istidat orang Yahudi saat itu. Bahwa pertunangan itu adalah hampir sama dengan pernikahan, tetapi istri belum dibawa oleh suami. Sehingga untuk memutuskan pertunangan juga membutuhkan proses perceraian seperti pernikahan sesungguhnya. Spekulasi ini adalah yang terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut.

2. Apakah kehamilan Maria dari Roh Kudus adalah hal yang diketahui oleh masyarakat luas jaman itu? Tentu saja jawabannya tidak, pastilah Maria merahasiakan pertemuannya dengan malaikat. Jika kita membaca bagian ini Yusuf saja awalnya tidak mengetahui bagaimana Maria bisa hamil, sampai malaikat Tuhan yang memberitahukan kepadanya lewat mimpi. Lagi pula jika Maria menceritakan bahwa ia hamil dari Roh Kudus, tentulah ia akan dianggap menghujat Tuhan. Bayangkan seorang perempuan muda, belum bersuami (hanya bertunangan), kedapatan hamil mengaku "dihamili Tuhan", bagaimana respon saudara mendengar hal ini? Jika khalayak umum tidak mengetahui kisah ini bagaimana Matius dapat mengetahuinya? Dan bagaimana respon pembaca (yang belum pernah mendengar hal ini) ketika membaca kisah tersebut?
Kehebohan apakah yang mungkin diakibatkannya. Tetapi asumsi ini bukan satu-satunya kemungkinan, karena injil ini ditulis setelah kekristenan berdiri. Sehingga kisah ini walaupun mungkin belum tertulis sangat mungkin telah diceritakan secara lisan di dalam lingkup kekristenan saat itu. Dan sangat mungkin cerita tersebut juga telah di dengar oleh pembaca injil ini. Sehingga sangat mungkin ini bukanlah pemberitaan pertama mengenai kisah ini, tetapi hanya penjelasan saja mengapa hal tersebut harus terjadi yaitu untuk menggenapkan nubuatan para nabi.

3. Cerita ini jika digabungkan dengan cerita dalam injil Lukas, maka kronologinya akan menjadi agak berbeda. Maria diberitahukan akan kehamilannya dan kehamilan Elisabet. Kemudian Maria pergi mengunjungi Elisabet dan tinggal disana selama kira-kira 3 bulan. Barulah kemudian Maria pulang ke tempat asalnya. Dan setelah itulah Yusuf mengetahui Maria mengandung. Sangat mungkin kehamilan Maria ketika pulang dari tempat Elisabet sudah nampak (3 bulan mengandung), pertanyaannya adalah bagaimana pandangan orang-orang dan Yusuf sendiri ketika Maria pulang dengan perut sudah mulai membesar? Ceritanya menjadi sedikit lebih dramatis bukan? Kira-kira apa yang digunjingkan orang, dan apa yang Yusuf tanyakan pertama kali kepada Maria dan terlebih penting apakah jawab Maria? Tetapi kisah ini sekali lagi hanyalah suatu imajinasi belaka karena injil tidak pernah mencatatnya.

salam kami,

generasi sedotan

SILSILAH TUHAN YESUS MAT 1 : 1 - 17

SILSILAH TUHAN YESUS
MAT 1 : 1 - 17

Ketika kami membaca silsilah ini, pertanyaan yang kami gunakan adalah kenapa penulis injil ini (kami akan menyebut dengan Matius walaupun ada berbagai pandangan mengenai penulis injil ini) mencatat silsilah ini? Apakah tujuan Matius mengungkapkan silsilah Tuhan Yesus kepada para pembaca? Apa yang ingin ia sampaikan?

Berbagai informasi yang kami dapatkan menyatakan bahwa injil Matius ditulis untuk pembaca-pembaca orang Yahudi, bahkan lebih spesifik menurut beberapa informasi adalah untuk membuktikan kepada para pembaca bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Sehingga di dalam banyak tempat injil Matius mencatat penggenapan nubuatan perjanjian lama. Sehingga kemungkinan pencatatan silsilah ini juga merupakan penggenapan nubuatan dalam perjanjian lama. 2 nubutan yang dapat kami hubungkan dengan silsilah ini adalah:

Yesus Kristus, anak Abraham
Setelah kami melakukan penelusuran (red. mencari lewat referensi) maka kami mendapatkan ayat ini berhubungan dengan janji Tuhan kepada Abraham dalam Kej 12 : 7 dan Kej 22 : 18. Pertanyaan yang muncul adalah apakah memang benar bahwa nubuatan ini menunjuk kepada Mesias (satu orang), bukan kepada segenap keturunan Abraham (bangsa Israel)? kami tidak menemukan informasi kata keturunan yang digunakan bersifat tunggal atau jamak (di dalam bahasa Indonesia pasti tidak bisa dibedakan, sedangkan dalam bahasa Inggris memakai kata seed yang kami juga tidak yakin bersifat tunggal atau jamak). Sampai kami menelusuri ke Gal 3 : 16 disana rasul Paulus mengutip dan menjelaskan bahwa janji kepada Abraham mengenai keturunannya itu bersifat tunggal. Dan rasul Paulus dengan tegas juga menjelaskan bahwa keturunan Abraham tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus.

Yesus Kristus, anak Daud
Penelusuran nubuatan ini menghantar kami ke 2Sam 7 : 13, yang kembali menghantar kami ke dalam pertanyaan betulkah ini menunjuk kepada nubuatan Mesias? Kami semakin bingung ketika ternyata cerita dalam 2Sam 7 ini menceritakan mengenai rencana raja Daud untuk membangun bait suci, dan Tuhan menolak rencana itu dan menjanjikan keturunan Daudlah yang akan membangunnya. Dan jika kita membaca lebih lanjut cerita ini maka jelas sekali bahwa raja Salomo, anak Daud-lah yang menggenapi nubuatan pembangunan bait suci. Nah jika nubuatan ini sudah digenapi oleh raja Salomo bagaimana mungkin nubuatan ini digenapi dalam diri Mesias (Tuhan Yesus)? Kami semakin bingung ketika mencari-cari nubuatan lain yang menyatakan Mesias itu adalah anak Daud, dan tidak menemukan satupun selain dari 2Sam 7 tersebut. Bagaimana mungkin nubuatan yang sedemikian besar, yang dipercayai oleh bangsa Yahudi sampai sekarang (mereka masih menantikan Mesias, keturunan Daud yang akan mengembalikan tahta Daud) tidak satupun dapat kami temukan ayatnya?
Spekulasi terbaik yang kami dapatkan ketika berkonsultasi kepada Ev. Alfred Jobeanto (red. thx ko Alfred) adalah nubuatan ini bersifat ganda, selain menunjuk kepada raja Salomo juga menunjuk kepada Mesias. Karena pada akhirnya walaupun raja Salomo menggenapi nubuatan pembangunan bait suci, tetapi raja Salomo tidak menggenapin nubuatan pengukuhan tahta kerajaannya untuk selamanya. Hal ini memancing pertanyaan baru bagi kami, apakah nubuatan ganda itu dan bagaimana mengenalinya?

Bandingkan Yesaya 11 : 1 - 10 (Isai itu ayah Daud) --> ini belum ditelusuri, data baru.

Oke setelah penelusuran ke nubuatan perjanjian lama di atas, masih tersisa pertanyaan mengapa harus silsilah? Dan apakah melalui silsilah dapat membuktikan Tuhan Yesus Kristus adalah anak Abraham, anak Daud?Apakah pembaca saat itu (menurut tafsiran: orang Yahudi) dapat menelusuri kebenaran silsilah keluarga ini sampai ke Daud dan Abraham? Sehingga kami berpikir apakah silsilah itu begitu penting bagi orang Yahudi? Di dalam penelusuran, kami mendapatkan ada 3 ayat yang menyatakan bangsa Yahudi menyebut diri mereka anak Abraham (Mat 3 : 9, Luk 3 : 8, Yoh 8 : 39). Apakah hal ini menyiratkan bahwa mereka mengetahui silsilah keluarga mereka sampai dengan Abraham? Jika kita menghitung dari silsilah Tuhan Yesus, maka ada 3 x 14 = 42 orang sampai dengan Abraham. Sangat tidak mustahil untuk mengingat 42 nama leluhur mereka sampai Abraham. Tetapi sekali lagi ini masih spekulasi belaka. Kami juga penasaran dengan silsilah keluarga bangsa Yahudi sehingga kami mencari-cari di internet data silsilah keluarga Yahudi saat ini, tetapi sampai saat ini kami belum menemukan data. Spekulasi kami jika bangsa ini saat ini saja memiliki silsilah yang lengkap (panjang, bahkan mungkin sampai Abraham) maka sangat mungkin ini memang budaya mereka (mencatat silsilah keluarga).

Kami pernah mendengar khotbah yang menjabarkan mengenai kehidupan nama-nama dalam silsilah ini (memfokuskan pada beberapa nama yang punya kisah penting seperti Rut, Tamar, dll). Tetapi kami tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut karena menurut kami Matius tidak menuliskan silsilah ini dengan tujuan agar pembaca menyelidiki kisah hidup nama-nama dalam silsilah ini, walaupun pembahasan itu akan menarik untuk dibahas. (Selain ga ada waktu juga membahas sedemikian banyak nama)

Di dalam silsilah ini kami juga mendapatkan sebuah pertanyaan mengenai angka 14 yaitu jumlah keturunan dari Abraham ke Daud; dari Daud sampai pembuangan ke Babilon, dari pembuangan ke Babilon sampai Kristus. Kami merasa pemakaian angka 14 - 14 - 14 ini mendapatkan sebuah penekanan khusus oleh Matius. Hal ini membuat kami bertanya-tanya mengenai makna angka 14 yang digunakan disini. Mengapa Matius merumuskan silsilah dengan 14 keturunan, 14 keturunan, dan 14 keturunan? Apa arti penting dari angka 14? Informasi yang kami dapatkan hanya menjelaskan bahwa 14 keturunan pertama adalah dari Abraham sampai kerajaan berdiri, 14 keturunan kedua adalah dari kerajaan sampai keruntuhan, dan 14 keturunan berikutnya adalah dari keruntuhan sampai Mesias. Tetapi pertanyaan mengapa ada pola 14 keturunan tidak terjawab dan masih menyisakan tanda tanya BESAR.

salam kami,

generasi sedotan

JESUS I KNEW

Pada kesempatan yang pertama ini, generasi sedotan mengambil tema JESUS I KNEW. Jika kita mendengar nama Tuhan Yesus tentunya kita langsung memiliki gambaran dan sekumpulan cerita-cerita yang mengungkapkan pengenalan kita akan Tuhan Yesus. Kita mendapatkan gambaran dan cerita tersebut dari berbagai sumber, baik dari cerita guru sekolah minggu atau pengkhotbah-pengkhotbah dan bacaan-bacaan rohani (buku maupun alkitab). Permasalahnnya adalah apakah pengenalan kita ini tepat?

Beberapa kali kami generasi sedotan menemukan kejanggalan di dalam pengenalan yang kami miliki. Ada saat-saat dimana kami yakin dengan sebuah cerita ternyata setelah kami cari ceritanya tidak memiliki detail yang sama dengan yang kami yakini. Dan ada saat-saat dimana kami membaca suatu cerita yang tidak pernah kami tahu, seolah-oleh kisah itu tidak pernah ada.

Dari beberapa peristiwa inilah kami menarik kesimpulan bahwa kami belum mengenal Tuhan Yesus yang diberitakan oleh Firman Tuhan (khususnya Injil). Kami hanya mengenal sebagian dari Dia, bukan keseluruhan dari pemberitaan Firman. Dan bahkan ada bagian-bagian pengenalan kami yang salah dan menyimpang dari pemberitaan Firman. Sehingga kami ingin sekali lagi membaca dan merenungkan pemberitaan Firman mengenai siapa Tuhan Yesus melalui membaca Injil (dari Matius sampai dengan Yohanes).

Kami akan membaca kitab Injil (dimulai dari Matius) dalam berbagai terjemahan (LAI, ILT, NIV, dll); kami akan mencari informasi-informasi (dari buku-buku tafsiran, study bible, dll); kami akan mendiskusikan informasi-informasi yang kami dapatkan (kami tidak ingin menerima begitu saja informasi yang diberikan kepada kami); dan akhirnya kami akan membagikan hasil diskusi kami (baik yang dapat kami simpulkan ataupun yang masih kami pergumulkan).

Sekiranya apa yang kami lakukan bisa berguna bagi pertumbuhan kerohanian kita semua.

Tujuan:
Menggelitik setiap pembaca sehingga berani mempertanyakan setiap pengetahuan yang kita miliki, dan menggumulkannya lebih dalam lagi

Peringatan:
Kami tidak mempertanyakan kebenaran pemberitaan Firman Tuhan, kami lebih mempertanyakan apa yang kita ketahui (apakah sudah cocok dengan Firman yang sejati)

Kutipan:
...Kesulitan yang timbul kalau membaca karya klasik (red. alkitab) adalah bahwa orang tertarik untuk tidak berkinsentrasi pada teks yang di depan mata, tetapi berpikir menurut apa yang kebudayaan mereka ajarkan untuk mengharapkan dari karya tersebut (red. apa yang sudah pernah kita dengar atau ketahui)...

...Jika kita ingin memperlajari perjanjian baru (red. Firman Tuhan), dan bukan apa yang dikatakan kepada kita ada di perjanjian baru, kita harus menggunakan pendekatan lain (red. menggunakan kacamata penulis). Kita harus bersedia, biarpun sulit, untuk mengoreksi pemikiran kita tentang apa yang kita harapkan dari teks tersebut dengan apa yang sesungguhnya kita temukan di dalamnya...
(di ambil dari Studi Perjanjian Baru Bagi Pemula, Bruce Chilton)

salam kami,

generasi sedotan

6.11.2009

STRAW Reason For Being

STRAW - Serving Through Reading And Writing
Kami strawer (straw generation) atau dalam bahasa indo bisa disebut generasi sedotan adalah beberapa orang jebolan persekutuan pemuda fongshien di gka gloria pacar surabaya
Setelah kami jebol dari fongshien (kok rasanya pemakaian kata "jebol dari" kurang tepat ya...hehehe) kami merasa tetap membutuhkan sebuah komunitas yang bisa saling membangun dan saling memperhatikan, yah bahasa gaulnya sahabat-sahabat dalam Tuhan
Kenapa kami ga masuk dalam persekutuan-persekutuan yang ada sesuai usia kami??? Untuk menjawab hal ini ada beberapa point yang kami miliki:
1. Beberapa di antara kami ga merasa bentuk persekutuan yang ada di gloria pacar sekarang ini memenuhi kebutuhan kami. Bentuk yang ditawarkan kepada kami adalah kumpul, memuji Tuhan, sharing (notabene ini cuma tambahan aja kalo ada yang mau --> ujung-ujungnya mengheningkan cipta), mendengarkan firman Tuhan dan persembahan. Kenapa kami ga merasa membutuhkan persekutuan yang demikian karena setiap element dari persekutuan sudah kami dapatkan dalam ibadah hari minggu.
2. Beberapa di antara kami sudah merasa ga bersemangat untuk berkomitment terlibat (baik sebagai pengurus, pekerja, ataupun anggota) dalam organisasi gereja.
3. Beberapa di antara kami merasa persekutuan adalah suatu kegiatan yang bersifat rutinitas semata.
4. Yah ujung-ujungnya sih, kalau mau jujur kita males aja masuk dalam persekutuan.

Tetapi kami sadar bahwa dengan tidak terlibat dalam persekutuan yang ada sekarang ini artinya kami akan kekurangan:
1. Komunikasi dengan saudara seiman. :)
2. Pelayanan. =D
3. Firman Tuhan. xD
4. Kesenangan. =p

Sehingga kami bertekad untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus masuk dalam persekutuan. Kalau mau dibilang kami membentuk persekutuan baru, monggo aja (silahkan saja). Tapi yang jelas kami tidak ingin mengulangi kesalahan yang dibuat oleh para leluhur kita sehingga kita ga akan mengambil bentuk kebaktian sebagai kegiatan, kami ga akan berjalan rutinitas (fleksible), kami ga akan berorganisasi, dan notabene kami ga akan males (semoga....hahhahahahaha)

Terlepas dari semua latar belakang kami secara pribadi, kami memiliki alasan-alasan yang bersifat lebih global mengenai terbentuknya generasi sedotan

Ketika kita melihat sejarah dunia ini, terdapat beberapa angkatan/generasi yang bersifat unik yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Tetapi generasi-generasi yang akan kami paparkan bukan pembagian generasi yang biasa dipakai pada umumnya, kami membagi menjadi 5 generasi yaitu:
1. Generasi lisan
Generasi ini pada dasarnya paling kuno yang bisa kami pikirkan, generasi yang mengandalkan bahasa lisan untuk mendapatkan atau memberikan inputan kepada orang lain. Generasi dimana belum cukup berkembang teknologi cetak sehingga untuk membaca sangat minim mereka lakukan, karena membuat dokumen masih sangat sulit jaman itu. (ini jaman purba kali yee???)
2. Generasi membaca
Pada waktu teknologi mesin cetak ditemukan maka generasi berikutnya juga mengalami perubahan. Dokumen-dokumen berupa selebaran, koran, buku sudah mudah sekali dibuat dan relatif tidak mahal. Sehingga orang mengandalkan media ini untuk saling memberi dan mendapatkan informasi bahkan hiburan. Pada generasi ini setiap orang tidak asing dengan membaca, bahkan kalau mau dibilang menjadi hobi secara global. Dimana-mana orang membaca koran, dimana-mana orang membaca buku, dimana-mana orang membaca novel. Kesenangan setiap orang adalah membaca.
3. Generasi mendengar
Ketika teknologi semakin berkembang dengan ditemukannya telepon dan radio, maka generasi juga bergeser. Daripada panjang lebar, langsung aja to the point ini adalah generasi yang kesenangannya mendengarkan (radio).
4. Generasi melihat
Yup bisa ditebak ini generasi yang melihat film, sayang sekali ini masih film bisu.
4. Generasi audio-visual
Ya...ya bisa ditebak ini generasi yang liat tv, bioskop, vcd, dvd, dll.
5. Generasi informasi/blogger
Nah ini generasi saat ini, dengan berkembangnya internet dan kawan-kawannya. Dimulai dengan berkembangnya situs-situs pertemanan dan blog di dunia maya, maka generasi ini adalah generasi yang suka dengan friendster, facebook, blogger, dll.

Apa hubungannya dengan generasi sedotan??? Ya memang gaa ada hubungannya kok. Nah loe, terus ngapain ditulis?hehheehehehhee

Intinya aja ya, kami merasa persekutuan yang notabene katanya untuk menjangkau pemuda-pemuda itu dah ketinggalan jaman deh ya. Liat aja perkembangan-perkembangan generasi yang disebutkan di atas.
1. Dari generasi ke generasi semakin sedikit usaha seseorang untuk datang ke suatu tempat untuk memberikan dan mendapatkan masukan. Jadi kalau mau menjangkau generasi ini dengan cara minta orang dateng ke tempat lue....wah liat deh jaman apa ini sekarang.
2. Generasi lisan itu dah sangat kuno ya??? (walau saya ga bilang kalo sekarang orang ga ada yang ngomong, saya cuma bilang kesukaannya bukan lisan lagi loh/paling tidak bukan satu-satunya). Jadi kalau kamu mau orang dateng ke tempatmu hanya untuk berbicara dan mendengarkan, wah kita ketinggalan beberapa generasi nih.
3. Kenapa tidak menjangkau mereka dengan kebiasaan mereka? Kenapa tidak menjangkau mereka dengan memakai cara mereka. Kenapa harus memaksakan cara kita?

Yup akhirnya generasi sedotan yang kami pilih. Kami menyadari bahwa generasi ini lebih mudah dijangkau dengan cara yang mereka sukai dan mereka biasa lakukan sehari-hari. Kami ingin menciptakan generasi sedotan (yaitu kami sendiri mulanya) di tengah generasi informasi/blogger. Sehingga generasi sedotan ini mampu menjangkau generasi yang ada sekarang ini.

STRAW - Serving Through Reading And Writing
Melalui generasi sedotan kami berkumpul, berdiskusi, bersahabat di dalam pelayanan ini. Sesuai dengan kepanjangan S - Serving, kami melakukan pelayanan. Pelayanan kami adalah menjangkau generasi ini melalui membaca dan menulis (STRAW - Serving Through Reading And Writing). Membaca adalah untuk pertumbuhan kami, menulis adalah untuk menjadi saluran berkat bagi orang di sekitar kami. Kami akan membaca Firman Tuhan, buku-buku rohani, informasi-informasi internet. Kami akan mendiskusikan setiap informasi yang kami dapatkan. Dan akhirnya kami akan menulis di dalam bentuk-bentuk yang disukai generasi-generasi di atas. (friendster, facebook, blogger, majalah, skrip film, skrip audio, dll)

Kami sadari bahwa seni membaca sudah sangat hilang akhir-akhir ini. Walau di dalam generasi informasi orang jadi membaca di internet, tetapi bisa dipastikan sebagian besar membaca hal-hal yang ringan saja. Seni membaca sesuatu yang berat sudah ditinggalkan lama sekali, apalagi membaca alkitab (salah satu dokumen tertua loh). Orang tidak lagi mau bersusah-susah membaca dan menggali alkitab, orang lebih suka hanya membaca saja. Orang tidak bersusah-susah mencari makna firman Tuhan, tetapi lebih memilih mendengarkan saja penjelasan orang lain. Orang tidak lagi memikirkan dengan kritis apa yang disampaikan oleh hamba Tuhan, tetapi hanya menerima saja (take it for granted) tanpa peduli hal itu benar atau tidak.

Di dalam hal ini kami juga mengalami banyak kesulitan dalam membaca alkitab. Kami sadari ketika kami membaca kami sudah sangat dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang sudah kami dapatkan dari orang-orang lain yang kami tidak tahu kebenarannya. Tetapi kami berkomitmen untuk mempertanyakan semua pandangan yang sudah kami miliki, dan tidak serta merta menerima begitu saja semua pandangan tersebut. Kami berusaha mencari kebenaran sejati dari pembacaan alkitab yang kami lakukan, dan kalaupun kami gagal maka kami akan mengungkapkan pergumulan kami ketika memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang kami dapatkan. Di dalam hal ini kami rindu melalui generasi sedotan ini kami juga memicu pertanyaan-pertanyaan (sifat kritis) dari setiap pemuda, bukan untuk mempertanyakaan kebenaran alkitab tetapi berani mempertanyakan setiap tafsiran dari kebenaran alkitab yang disampaikan dari atas mimbar. Dan keberanian untuk bertanya, bergumul dan berdiskusi ketika membaca dan menggali kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.

Kerinduan kami menjadi saluran berkat bagi generasi ini, seperti sedotan walaupun kecil tapi mampu menjadi saluran yang memudahkan setiap orang yang memakainya untuk minum. Seperti sedotan yang walaupun kecil dan murah, tapi dicari orang di banyak tempat.

Salam kami,

Generasi Sedotan