6.18.2009

JESUS I KNEW

Pada kesempatan yang pertama ini, generasi sedotan mengambil tema JESUS I KNEW. Jika kita mendengar nama Tuhan Yesus tentunya kita langsung memiliki gambaran dan sekumpulan cerita-cerita yang mengungkapkan pengenalan kita akan Tuhan Yesus. Kita mendapatkan gambaran dan cerita tersebut dari berbagai sumber, baik dari cerita guru sekolah minggu atau pengkhotbah-pengkhotbah dan bacaan-bacaan rohani (buku maupun alkitab). Permasalahnnya adalah apakah pengenalan kita ini tepat?

Beberapa kali kami generasi sedotan menemukan kejanggalan di dalam pengenalan yang kami miliki. Ada saat-saat dimana kami yakin dengan sebuah cerita ternyata setelah kami cari ceritanya tidak memiliki detail yang sama dengan yang kami yakini. Dan ada saat-saat dimana kami membaca suatu cerita yang tidak pernah kami tahu, seolah-oleh kisah itu tidak pernah ada.

Dari beberapa peristiwa inilah kami menarik kesimpulan bahwa kami belum mengenal Tuhan Yesus yang diberitakan oleh Firman Tuhan (khususnya Injil). Kami hanya mengenal sebagian dari Dia, bukan keseluruhan dari pemberitaan Firman. Dan bahkan ada bagian-bagian pengenalan kami yang salah dan menyimpang dari pemberitaan Firman. Sehingga kami ingin sekali lagi membaca dan merenungkan pemberitaan Firman mengenai siapa Tuhan Yesus melalui membaca Injil (dari Matius sampai dengan Yohanes).

Kami akan membaca kitab Injil (dimulai dari Matius) dalam berbagai terjemahan (LAI, ILT, NIV, dll); kami akan mencari informasi-informasi (dari buku-buku tafsiran, study bible, dll); kami akan mendiskusikan informasi-informasi yang kami dapatkan (kami tidak ingin menerima begitu saja informasi yang diberikan kepada kami); dan akhirnya kami akan membagikan hasil diskusi kami (baik yang dapat kami simpulkan ataupun yang masih kami pergumulkan).

Sekiranya apa yang kami lakukan bisa berguna bagi pertumbuhan kerohanian kita semua.

Tujuan:
Menggelitik setiap pembaca sehingga berani mempertanyakan setiap pengetahuan yang kita miliki, dan menggumulkannya lebih dalam lagi

Peringatan:
Kami tidak mempertanyakan kebenaran pemberitaan Firman Tuhan, kami lebih mempertanyakan apa yang kita ketahui (apakah sudah cocok dengan Firman yang sejati)

Kutipan:
...Kesulitan yang timbul kalau membaca karya klasik (red. alkitab) adalah bahwa orang tertarik untuk tidak berkinsentrasi pada teks yang di depan mata, tetapi berpikir menurut apa yang kebudayaan mereka ajarkan untuk mengharapkan dari karya tersebut (red. apa yang sudah pernah kita dengar atau ketahui)...

...Jika kita ingin memperlajari perjanjian baru (red. Firman Tuhan), dan bukan apa yang dikatakan kepada kita ada di perjanjian baru, kita harus menggunakan pendekatan lain (red. menggunakan kacamata penulis). Kita harus bersedia, biarpun sulit, untuk mengoreksi pemikiran kita tentang apa yang kita harapkan dari teks tersebut dengan apa yang sesungguhnya kita temukan di dalamnya...
(di ambil dari Studi Perjanjian Baru Bagi Pemula, Bruce Chilton)

salam kami,

generasi sedotan

No comments:

Post a Comment