6.11.2009

STRAW Reason For Being

STRAW - Serving Through Reading And Writing
Kami strawer (straw generation) atau dalam bahasa indo bisa disebut generasi sedotan adalah beberapa orang jebolan persekutuan pemuda fongshien di gka gloria pacar surabaya
Setelah kami jebol dari fongshien (kok rasanya pemakaian kata "jebol dari" kurang tepat ya...hehehe) kami merasa tetap membutuhkan sebuah komunitas yang bisa saling membangun dan saling memperhatikan, yah bahasa gaulnya sahabat-sahabat dalam Tuhan
Kenapa kami ga masuk dalam persekutuan-persekutuan yang ada sesuai usia kami??? Untuk menjawab hal ini ada beberapa point yang kami miliki:
1. Beberapa di antara kami ga merasa bentuk persekutuan yang ada di gloria pacar sekarang ini memenuhi kebutuhan kami. Bentuk yang ditawarkan kepada kami adalah kumpul, memuji Tuhan, sharing (notabene ini cuma tambahan aja kalo ada yang mau --> ujung-ujungnya mengheningkan cipta), mendengarkan firman Tuhan dan persembahan. Kenapa kami ga merasa membutuhkan persekutuan yang demikian karena setiap element dari persekutuan sudah kami dapatkan dalam ibadah hari minggu.
2. Beberapa di antara kami sudah merasa ga bersemangat untuk berkomitment terlibat (baik sebagai pengurus, pekerja, ataupun anggota) dalam organisasi gereja.
3. Beberapa di antara kami merasa persekutuan adalah suatu kegiatan yang bersifat rutinitas semata.
4. Yah ujung-ujungnya sih, kalau mau jujur kita males aja masuk dalam persekutuan.

Tetapi kami sadar bahwa dengan tidak terlibat dalam persekutuan yang ada sekarang ini artinya kami akan kekurangan:
1. Komunikasi dengan saudara seiman. :)
2. Pelayanan. =D
3. Firman Tuhan. xD
4. Kesenangan. =p

Sehingga kami bertekad untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus masuk dalam persekutuan. Kalau mau dibilang kami membentuk persekutuan baru, monggo aja (silahkan saja). Tapi yang jelas kami tidak ingin mengulangi kesalahan yang dibuat oleh para leluhur kita sehingga kita ga akan mengambil bentuk kebaktian sebagai kegiatan, kami ga akan berjalan rutinitas (fleksible), kami ga akan berorganisasi, dan notabene kami ga akan males (semoga....hahhahahahaha)

Terlepas dari semua latar belakang kami secara pribadi, kami memiliki alasan-alasan yang bersifat lebih global mengenai terbentuknya generasi sedotan

Ketika kita melihat sejarah dunia ini, terdapat beberapa angkatan/generasi yang bersifat unik yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Tetapi generasi-generasi yang akan kami paparkan bukan pembagian generasi yang biasa dipakai pada umumnya, kami membagi menjadi 5 generasi yaitu:
1. Generasi lisan
Generasi ini pada dasarnya paling kuno yang bisa kami pikirkan, generasi yang mengandalkan bahasa lisan untuk mendapatkan atau memberikan inputan kepada orang lain. Generasi dimana belum cukup berkembang teknologi cetak sehingga untuk membaca sangat minim mereka lakukan, karena membuat dokumen masih sangat sulit jaman itu. (ini jaman purba kali yee???)
2. Generasi membaca
Pada waktu teknologi mesin cetak ditemukan maka generasi berikutnya juga mengalami perubahan. Dokumen-dokumen berupa selebaran, koran, buku sudah mudah sekali dibuat dan relatif tidak mahal. Sehingga orang mengandalkan media ini untuk saling memberi dan mendapatkan informasi bahkan hiburan. Pada generasi ini setiap orang tidak asing dengan membaca, bahkan kalau mau dibilang menjadi hobi secara global. Dimana-mana orang membaca koran, dimana-mana orang membaca buku, dimana-mana orang membaca novel. Kesenangan setiap orang adalah membaca.
3. Generasi mendengar
Ketika teknologi semakin berkembang dengan ditemukannya telepon dan radio, maka generasi juga bergeser. Daripada panjang lebar, langsung aja to the point ini adalah generasi yang kesenangannya mendengarkan (radio).
4. Generasi melihat
Yup bisa ditebak ini generasi yang melihat film, sayang sekali ini masih film bisu.
4. Generasi audio-visual
Ya...ya bisa ditebak ini generasi yang liat tv, bioskop, vcd, dvd, dll.
5. Generasi informasi/blogger
Nah ini generasi saat ini, dengan berkembangnya internet dan kawan-kawannya. Dimulai dengan berkembangnya situs-situs pertemanan dan blog di dunia maya, maka generasi ini adalah generasi yang suka dengan friendster, facebook, blogger, dll.

Apa hubungannya dengan generasi sedotan??? Ya memang gaa ada hubungannya kok. Nah loe, terus ngapain ditulis?hehheehehehhee

Intinya aja ya, kami merasa persekutuan yang notabene katanya untuk menjangkau pemuda-pemuda itu dah ketinggalan jaman deh ya. Liat aja perkembangan-perkembangan generasi yang disebutkan di atas.
1. Dari generasi ke generasi semakin sedikit usaha seseorang untuk datang ke suatu tempat untuk memberikan dan mendapatkan masukan. Jadi kalau mau menjangkau generasi ini dengan cara minta orang dateng ke tempat lue....wah liat deh jaman apa ini sekarang.
2. Generasi lisan itu dah sangat kuno ya??? (walau saya ga bilang kalo sekarang orang ga ada yang ngomong, saya cuma bilang kesukaannya bukan lisan lagi loh/paling tidak bukan satu-satunya). Jadi kalau kamu mau orang dateng ke tempatmu hanya untuk berbicara dan mendengarkan, wah kita ketinggalan beberapa generasi nih.
3. Kenapa tidak menjangkau mereka dengan kebiasaan mereka? Kenapa tidak menjangkau mereka dengan memakai cara mereka. Kenapa harus memaksakan cara kita?

Yup akhirnya generasi sedotan yang kami pilih. Kami menyadari bahwa generasi ini lebih mudah dijangkau dengan cara yang mereka sukai dan mereka biasa lakukan sehari-hari. Kami ingin menciptakan generasi sedotan (yaitu kami sendiri mulanya) di tengah generasi informasi/blogger. Sehingga generasi sedotan ini mampu menjangkau generasi yang ada sekarang ini.

STRAW - Serving Through Reading And Writing
Melalui generasi sedotan kami berkumpul, berdiskusi, bersahabat di dalam pelayanan ini. Sesuai dengan kepanjangan S - Serving, kami melakukan pelayanan. Pelayanan kami adalah menjangkau generasi ini melalui membaca dan menulis (STRAW - Serving Through Reading And Writing). Membaca adalah untuk pertumbuhan kami, menulis adalah untuk menjadi saluran berkat bagi orang di sekitar kami. Kami akan membaca Firman Tuhan, buku-buku rohani, informasi-informasi internet. Kami akan mendiskusikan setiap informasi yang kami dapatkan. Dan akhirnya kami akan menulis di dalam bentuk-bentuk yang disukai generasi-generasi di atas. (friendster, facebook, blogger, majalah, skrip film, skrip audio, dll)

Kami sadari bahwa seni membaca sudah sangat hilang akhir-akhir ini. Walau di dalam generasi informasi orang jadi membaca di internet, tetapi bisa dipastikan sebagian besar membaca hal-hal yang ringan saja. Seni membaca sesuatu yang berat sudah ditinggalkan lama sekali, apalagi membaca alkitab (salah satu dokumen tertua loh). Orang tidak lagi mau bersusah-susah membaca dan menggali alkitab, orang lebih suka hanya membaca saja. Orang tidak bersusah-susah mencari makna firman Tuhan, tetapi lebih memilih mendengarkan saja penjelasan orang lain. Orang tidak lagi memikirkan dengan kritis apa yang disampaikan oleh hamba Tuhan, tetapi hanya menerima saja (take it for granted) tanpa peduli hal itu benar atau tidak.

Di dalam hal ini kami juga mengalami banyak kesulitan dalam membaca alkitab. Kami sadari ketika kami membaca kami sudah sangat dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang sudah kami dapatkan dari orang-orang lain yang kami tidak tahu kebenarannya. Tetapi kami berkomitmen untuk mempertanyakan semua pandangan yang sudah kami miliki, dan tidak serta merta menerima begitu saja semua pandangan tersebut. Kami berusaha mencari kebenaran sejati dari pembacaan alkitab yang kami lakukan, dan kalaupun kami gagal maka kami akan mengungkapkan pergumulan kami ketika memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang kami dapatkan. Di dalam hal ini kami rindu melalui generasi sedotan ini kami juga memicu pertanyaan-pertanyaan (sifat kritis) dari setiap pemuda, bukan untuk mempertanyakaan kebenaran alkitab tetapi berani mempertanyakan setiap tafsiran dari kebenaran alkitab yang disampaikan dari atas mimbar. Dan keberanian untuk bertanya, bergumul dan berdiskusi ketika membaca dan menggali kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.

Kerinduan kami menjadi saluran berkat bagi generasi ini, seperti sedotan walaupun kecil tapi mampu menjadi saluran yang memudahkan setiap orang yang memakainya untuk minum. Seperti sedotan yang walaupun kecil dan murah, tapi dicari orang di banyak tempat.

Salam kami,

Generasi Sedotan

1 comment: